Loading.....

Meski Sempat Anarkis, Akhirnya Mass Membubarkan Diri Setelah Bermediasi dengan Kapolresta dan Dandim 0905 Balikpapan

BALIKPAPAN  - Aksi unjuk rasa terkait penolakan pengesahan Omnibus Law pada tanggal 5 Oktober 2020 lalu terjadi dibeberapa daerah, termasuk di Kota Balikpapan.

Kamis (8/10/2020), ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Balikpapan Bergerak (Barak) menggelar aksi unjuk rasa didepan Kantor DPRD Kota Balikpapan.

Sebelum meluruk ke Kantor DPRD, ratusan massa ini sebelumnya berkumpul di Kawasan Simpang Plaza Balikpapan.

“Massa bergerak dari simpang Plaza Balikpapan sebelum berunjuk rasa didepan Kantor DPRD,” ungkap Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Turmudi.

Lanjut Kombes Pol Turmudi, selama perjalanan menuju ke Kantor DPRD dikawal ketat oleh personel Polresta Balikpapan guna menjamin keamanan dan ketertiban peserta aksi.

Sekira pukul 11.30 Wita, massa tiba didepan Kantor DPRD Kota Balikpapan dan langsung mengelar orasi yang disampaikan oleh orator masing-masing perwakilan.

Hingga berkumandang adzan dzuhur, situasi masih terkendali dan massa pun sebagian pergi menjalankan ibadah sholat di Masjid At Taqwa yang berlokasi tidak jauh dari Kantor DPRD Kota Balikpapan.

Massa Aksi Mulai Anarkis dengan Melempari Petugas dan Merusak Fasilitas Umum

Selepas sholat dzuhur, massa kembali berkumpul untuk melanjutkan orasinya.

Dan berselang beberapa menit, aksi unjuk rasa mulai memanas dengan diwarnai aksi pembakaran ban didepan Kantor DPRD Kota Balikpapan serta massa mulai mencoba memaksa masuk Gedung DPRD dan terjadilah dorong mendorong dengan petugas keamanan.

“Massa berusaha masuk dan baku dorong dengan anggota kami,” tambah Kapolresta.

Kapolresta menambahkan aksi dorong mendorong tak berlangsung lama setelah koordinator lapangan aksi berusaha menenangkan massa.

Kemudian berselang beberapa menit, datang massa tambahan dari arah Plaza Balikpapan dan langsung disambut serta bergabung dengan massa lainnya.

Dengan adanya tambahan massa ini, mereka kembali berusaha mencoba masuk dan menerobos petugas keamanan. Aksi dorong mendorong antara petugas dan massa pun kembali terjadi.

Dan bahkan lemparan botol air mineral, batu dan dahan pohon berterbangan mengarah ke barikade petugas.

“Massa mulai anarkis dengan melepar botol, batu dan dahan pohon ke arah kami,” ucap Kombes Pol Turmudi.

Lanjut Kombes Pol Turmudi, selain itu massa juga merusak besi pagar dan penutup parit didepan Kantor DPRD serta rambu lalu lintas. Dan bahkan mereka melempar benda-benda tersebut kearah petugas.

PHH Satbrimob Dorong Mundur Massa dan Berikan Tembakan Gas Air Mata

Melihat massa mulai berbuat anarki, Pasukan Huru Hara (PHH) Satbrimob Polda Kaltim melakukan lintas ganti dan memukul mundur massa sambil menembakkan gas air mata.

Massa pun mulai kocar-kacir dan berlarian menuju arah Masjid At Taqwa dan Kantor Pos dan ada beberapa massa yang harus mendapatkan perawatan medis dan dilarikan kerumah sakit akibat tembakan gas air mata tersebut.

PHH Satbrimob pun terus mendorong mundur dan menembakan gas air mata kearah massa agar membubarkan diri. Namun massa tetap masih bertahan dan bersembunyi di Masjid At Taqwa Balikpapan.

Berselang beberapa menit kemudian, massa kembali menuju kearah kantor DPRD Kota Balikpapan, namun aksinya tersebut dihadang oleh barikade PHH dan Water Canon Satbrimobda Kaltim di simpang Jalan Wiloyo Puspoyudo.

Petugas pun berusaha bernegosiasi agar massa segera membubarkan diri, namun massa aksi bersikeras dan terjadilah kembali petugas menembakkan gas air mata  dan semprotkan air dari water canon kearah massa. Massa pun berlarian menuju Masjid At Taqwa.

Massa Membubarkan Diri, Setelah Bermediasi dengan Kapolresta dan Dandim 0905 Balikpapan

Tak berselang lama, Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Turmudi dan Dandim 0905/Bpp Kolonel Arm I Gusti Agung Putu Sujarnawa langsung menuju ke lokasi massa berkumpul.

Kedua pimpinan institusi Polri dan TNI Kota Balikpapan berusaha menenangkan massa agar bisa membubarkan diri dan tidak berbuat anarkis.

Dan akhirnya perwakilan massa aksi melakukan mediasi dengan Kapolresta Balikpapan dan Dandim 0905/Bpp untuk mencari jalan terbaik.

Menurut Kombes Pol Turmudi, mediasi dengan perwakilan massa aksi tersebut berlangsung cukup alot.

Pada prinsipnya pihak kepolisian tidak menginginkan massa aksi disusupi oleh kelompok-kelompok yang menginginkan perpecahan atau chaos di lapangan.

“Sehingga kita upaya pengamanan kepada mereka maksimal. Makanya ketika tadi sudah mulai memanas kami bubarkan,” kata Turmudi.

Lanjut Kombes Pol Turmudi, bahwa jalannya aksi sudah tidak benar. Pertama sudah mulai ada pengrusakan, serta orasi-orasi yang sudah kurang pantas untuk didengar oleh masyarakat umum dan kurang mendidik.

“Yang ke tiga protokol kesehatan rata-rata tidak terpenuhi. Sehingga kita lakukan upaya pembubaran,” ungkapnya.

Ditanya soal massa aksi yang hilang, Turmudi mengaku belum mendapat laporan. Namun, yang diamankan ada sebanyak 11 orang.

“Yang hilang kami belum dapat laporan. Yang diamankan di Polda ada 11 orang. Kita nego dengan massa aksi mencari jalan terbaik. Termasuk yang di rumah sakit kita akan cek satu-satu,” ucapnya.

Kombes Pol Turmudi juga mengaku jika ada anggota yang terluka saat aksi pelemparan oleh massa. “Ada empat anggota kami yang luka-luka. Ada yang kena lempar bagian plipisnya. Kebetulan pas ngelindungi saya,” pungkasnya.

Setelah mediasi tersebut, sekitar pukul 18.00 Wita massa aksi membubarkan diri dengan tertib dan menuju ke titik kumpul di Kawasan Simpang Plaza Balikpapan.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama